SOLO, KOMPAS.com-- Pergelaran Solo Batik Carnival 5 berlangsung meriah, Sabtu (30/6/2012) malam. Karnaval yang digelar di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, yang merupakan jalan utama di Kota Solo, Jawa Tengah, ini disesaki puluhan ribu penonton di sepanjang tepi jalan yang dilewati.
Minimnya penjagaan menyebabkan penonton merangsek ke tengah jalan, sehingga hanya menyisakan sedikit area untuk dilalui peserta. Peserta karnaval yang kebanyakan menggunakan kostum kreasi dari batik dengan hiasan berukuran besar kerap kesulitan untuk berjalan menembus kerumunan massa.
Aksi dari para peserta dengan kostum masing-masing yang unik lebih dapat dinikmati saat mereka tampil di Stadion R Maladi, Sriwedari, yang digelar sebelum peserta berparade di jalan. Penonton duduk tertib di kursi masing-masing sehingga relatif bisa menikmati karnaval yang disusun dalam rangkaian acara yang cukup mengesankan.
Karnaval diiringi musik kolaborasi tradisi dan modern. "Kostumnya luar biasa, musiknya bagus," kata Julia, penonton asal Amerika Serikat yang tengah mengikuti program pertukaran mahasiswa di Yogyakarta.
Sebanyak 300 peserta silih berganti tampil yang dibagi dalam kelompok-kelompok sesuai tema yang diusung, yakni metamorfosis. Tema ini bercerita mengenai tahapan dalam pembuatan batik.
Penampilan tiga Putri Indonesia 2011 semakin menyemarakkan suasana. Untuk menikmati sajian karnaval di dalam stadion ini, penonton harus merogoh kocek membeli tiket yang dijual mulai harga Rp 25.000 untuk kelas reguler, Rp 75.000 untuk VIP, dan Rp 200.000 untuk VVIP. Sedangkan karnaval di jalan gratis untuk umum.
PREDIKSI EURO-Seekor unta di Taman Satwa Taru Jurug, Solo, Jumat (29/6/2012) memakan wortel yang dipasangi bendera Italia saat prediksi juara Euro. menurut pengelola, kegiatan itu bukan klenik namun sebagai upaya untuk menarik pengunjung terutama saat liburan seperti sekarang.