Rabu, 01 Februari 2012

WAFATNYA ABDE NAMNUNG

Inilah Kronologis Meninggalnya Ade Namnung
Inilah Kronologis Meninggalnya Ade Namnung
Ade Namnung - kapanlagi.com
Oleh: Supriyanto
Artis - Selasa, 31 Januari 2012 | 16:54 WIB
TERKAIT
Diberdayakan oleh Terjemahan

INILAH.COM, Jakarta - Ade Namnung sebelum menghembuskan nafas terakhir, sempat mengalami sesak nafas karena hipertensi meningkat, hingga akhirnya menyebabkan gagal jantung. Inilah kronologisnya.

Dokter Heni SpS, ahli saraf yang menangani almarhum Ade Namnung sejak pertama dirawat di RS Mitra Keluarga Cibubur, Jakarta Timur, mengatakan hal tersebut.

"Penyakit awal stroke, hingga almarhum mengidap hipertensi hingga berakibat gagal jantung," ujarnya kepada media, Selasa (31/1)

Henny menambahkan dengan mengatakan, sejak mengalami sesak nafas, ia langsung berdiskusi berusaha maksimal untuk menyembuhkan Ade Namnung.

"Sesak nafas pukul 09.30 WIB, cukup berdiskusi dengan Dokter lain kami akhirnya sepakat untuk membawa Ade Namnung ke ruang ICU. Kami juga sudah memberikan pertolongan selama satu jam lebih. Dan kami juga sudah memberikan obat yang maksimal. Cuma almarhum tak dapat tertolong," ungkapnya.

Sebelumnya, Ade Namnung telah dinyatakan membaik dan berencana pulang ke ruma padah Selasa (31/1) siang ini. Namun, Tuhan berkehendak lain.

"Ada rencana keinginan untuk pulang hari ini. Memang dalam perjalanannya pasien sudah mengalami perbaikan. Sakit jantung akut hingga menimbulkan sesak nafas tiba-tiba, dan dilakukan pertolongan oleh tim dokter selama satu jam. Namun pasien tidak dapat tertolong," paparnya. [aji]


Minggu, 22 Januari 2012

SOLO KOTA KERONCONG HARUS DI TETAPKAN UNESCO


Dok. Timlo.Net/Bram
Waldjinah ketika ditemui Timlo.net, di kediamannya. (19/3)
Solo – Hal tersebut diungkapkan Waldjinah ketika Timlo.netmengunjungi Waldjinah di kediamannya pada Sabtu (19/3/2010) kemarin.
Melihat semakin sedikitnya pemuda yang peduli terhadap musik keroncong membuat penyanyi pelantun tembang “Walang Kekek” ini turut prihatin. Menurutnya musik keroncong adalah warisan budaya dan sudah sepatutnya dilestarikan. “Jika bukan ditangan para pemuda ditangan siapa lagi? Yang tua ini sudah tidak akan bisa berbuat banyak dan hanya bisa mendorong dan memotivasi selebihnya adalah para pemuda yang berperan”, ungkap Waldjinah
Seperti kata pepatah, Tak Kenal Maka Tak Sayang, hal tersebut yang melanda para pemuda, maka dari itu sekarang ini Waldjinah sedang gencar-gencarnya memberikan pendidikan terhadap para anak muda agar dapat bermain keroncong. Para remaja harus dikenalkan dengan musik keroncong terlebih dahulu, sedikit demi sedikit pasti lama-lama akan menyukai keroncong juga, kata Waldjinah
Selama ini Waldjinah sendiri membuka kursus menyanyi keroncong yang diadakan dikediamannya di Mangkuyudan Solo. setidaknya sudah ada 5 penyanyi berbakat yang mulai menggeluti musik keroncong berkat bimbingan Waldjinah. Dahulunya para penyanyi tersebut lebih menyukai musik pop, namun sekarang mereka hanya menyanyi musik keroncong tidak musik pop lagi, kenang Waldjinah.
Apa yang dilakukan Waldjinah tersebut adalah sebuah bentuk kepeduliannya terhadap musik keroncong agar tidak mati tergerus musik modern yang terus berdatangan. Harapannya sendiri akan semakin banyak anak muda yang mau mendengarkan musik keroncong. “Tidak muluk-muluk, bagi saya anak muda sudah mau mendengarkan musik keroncong itu sudah menjadi titik awal yang baik”, ungkapnya.


  
     

Berita Terkait